Berpikir Kreatif itu Nature atau Nurture? Ini 2 Faktor yang Membentuk Kemampuan Berpikir Kreatif Seseorang

Suwit Creative – Saat kita berbicara tentang kreativitas, sering kali muncul pertanyaan apakah kemampuan ini lebih dipengaruhi oleh faktor genetik atau hasil usaha (lingkungan). Apakah kita dilahirkan dengan bakat kreatif tertentu, atau apakah kreativitas dapat dikembangkan melalui pelatihan?

Bawaan (Genetik)

Heritabilitas: Penelitian menunjukkan bahwa kreativitas tidak sepenuhnya diwariskan. Hanya sekitar 22% dari kinerja kreatif yang berkaitan dengan faktor genetik kita.

Studi Kembar: Kembar identik (dengan gen yang sama) bisa memiliki kemampuan kreatif yang bervariasi, menunjukkan bahwa genetik saja tidak menentukan kreativitas.

Ciri-ciri: Beberapa ciri yang terkait dengan kreativitas, seperti pemikiran yang beragam dan orisinalitas, tidak menunjukkan bukti diwariskan.

Lingkungan dan Pengalaman

Perkembangan: Kreativitas dapat dikembangkan dengan cara mengubah lingkungan sekitar kita, belajar mandiri maupun dengan mentor, pengaruh budaya, dan juga latihan memainkan peran penting.

Design Thinking: Perkembangan terbaru dalam Design Thinking menekankan bahwa kreativitas dapat dipupuk baik di tingkat individu maupun organisasi. Artinya lingkungan pertemanan dapat mempengaruhi perkembangan kreativitas seseorang.

Faktor yang Mengurangi: Faktor yang satu ini perlu dihindari karena perasaan ketakutan akan kegagalan atau rasa tidak didorong dapat mengurangi kreativitas seiring waktu.

Kesimpulannya, kreativitas adalah kombinasi dari faktor bawaan dan pengalaman. Bisa disimpulkan kalau berpikir kreatif tidak hanya berkaitan dengan faktor genetik saja, tapi juga dipengaruhi oleh lingkungan, budaya, pengalaman hidup, atau adanya rasa ketakutan akan kegagalan. Ini berarti semua orang memiliki potensi untuk mengembangkan kreativitas.***