Suwit Creative – Semua serba digital, album musik KPOP mulai ditinggalkan fans hingga penjualan menurun drastis?
Belakangan ini, penjualan album musik Kpop alami penurunan pertama kali dalam sembilan tahun terakhir. Dari Januari hingga Juni 2024, ekspor album Kpop hanya mencapai sekitar 133 juta Won, menurun 2% dari tahun sebelumnya.
Kenapa ya penjualan album musik Kpop bisa se-anjlok ini? Yuk, kita bedah satu-satu!
1. Pergeseran ke Platform Digital
Streaming musik jadi pilihan utama penggemar KPOP karena lebih nyaman dan biaya yang lebih murah. Tren ini pun membuat kebutuhan album fisik menurun, terutama di kalangan generasi muda yang lebih terhubung dengan teknologi.
2. Dampak Ekonomi Global
Dengan kondisi ekonomi yang tidak stabil, pengeluaran untuk barang-barang non-esensial seperti album fisik Kpop menurun. Apalagi di pasar internasional, di mana penggemar harus menghadapi biaya tambahan seperti ongkos kirim yang mahal hingga di luar nalar.
3. Pandemi COVID-19
Pandemi juga mempengaruhi penjualan album fisik dan perubahan kebiasaan penggemar. Penggemar perlu membeli banyak album untuk bisa memenangkan fansign dengan artis. Namun sekarang artis lebih banyak melakukan live show dan konser, sehingga daripada membeli album banyak lebih baik menabung untuk menyaksikan penampilan langsung.
Meski demikian, bukan berarti era album fisik telah berakhir. Banyak penggemar masih menghargai nilai koleksi dan merchandise yang sering disertakan dalam album. Agensi besar juga sedang mencari cara kreatif untuk menarik minat, seperti menawarkan edisi terbatas dan bonus khusus.
Dalam jangka panjang, industri musik Kpop harus menyesuaikan model bisnis mereka untuk tetap relevan di era digital ini. Meski menghadapi tantangan, komunitas Kpop yang kuat dan loyal tetap menjadi kekuatan utama yang mendorong pertumbuhan industri ini.***