Suwit Creative – Ketika mendengar tentang hiasan kepala, apa yang muncul dalam pikiranmu? Mahkota? Topi? Keduanya sama-sama hiasan kepala, namun dalam artikel ini kita bukan mau membahas mahkota atau topi, tapi hiasan kepala dari Tiongkok (Chinese headpiece)
Kalau kamu pernah nonton drama Cina yang punya tema historical, kamu pasti udah nggak asing sama aksesoris satu ini. Chinese headpiece atau hiasan kepala dari Tiongkok punya sejarah yang panjang, kaya akan makna mendalam, mencerminkan budaya, status sosial, dan bahkan mengandung kepercayaan spiritual masyarakat Tiongkok.
Jenis hiasan kepala sangatlah beragam, dari yang sederhana sampai yang desainnya sangat rumit pun ada dan seringkali aksesoris kepala ini dihiasi dengan berbagai ornamen seperti batu permata, emas, perak, giok dan batu permata.
Fungsi Headpiece Cina
Simbol Status Sosial: Jenis dan hiasan pada headpiece itu menunjukkan status sosial seseorang dalam masyarakat Tiongkok. Misalnya jika menggunakan emas atau giok maka status pengguna hiasan kepala ini adalah seorang bangsawan.
Simbol Kepercayaan: Beberapa hiasan kepala memiliki makna simbolik yang terkait dengan kepercayaan Tiongkok, seperti keberuntungan, panjang umur, kesejahteraan atau perlindungan dari roh jahat.
Kecantikan dan Tren Fashion: Headpiece juga berfungsi sebagai aksesoris untuk mempercantik penampilan dan pada masa itu, hiasan kepala seperti ini adalah tren fashion yang lagi in pada zamannya.
Usia: Desain hiasan kepala disesuaikan juga dengan usia, misalnya hiasan yang lebih sederhana untuk anak-anak dan hiasan yang lebih rumit untuk orang dewasa.
Acara Khusus: Hiasan kepala tertentu cuma bisa dipakai pada acara-acara khusus seperti pernikahan, festival, atau upacara keagamaan.
1. Phoenix Crown (Feng Guan)
Digunakan Oleh Permaisuri dan Bangsawan
Phoenix crown adalah salah satu hiasan kepala yang paling ikonik dalam budaya Tiongkok yang dipakai oleh permaisuri atau wanita bangsawan dan biasanya dipakai saat acara resmi. Secara garis besar, headpiece ini menggambarkan makna simbolis berupa keagungan, kekuasaan dan keanggunan.
Berbentuk Menyerupai Pheonix
Bentuk mahkota ini seringkali menyerupai burung phoenix dengan sayap yang terbentang lebar. Terkadang, terdapat juga ornamen tambahan seperti kepala burung phoenix atau ekor yang panjang. Dalam mitologi Tiongkok sendiri, burung pheonix melambangkan kebijaksanaan, keberuntungan dan kehidupan abadi.
Desain Mewah
Pheonix Crown atau Fèngguān biasanya memiliki desain yang sangat rumit dan mewah. Dihiasi dengan berbagai jenis permata seperti giok, mutiara, emas atau perak dan warna-warna yang digunakan juga umumnya cerah dan melambangkan kemakmuran serta keberuntungan, seperti warna merah, emas, dan hijau.
2. Dangling Hairpin (Bu Yao)
Ornamen Menggantung
Sesuai namanya, hiasan rambut ini memiliki desain yang unik dan khas dengan ornamen kecil yang tergantung pada jepit utama rambut, yang akan bergoyang-goyang ketika si pemakainya berjalan. Ornamen ini bisa berupa manik-manik, batu permata, atau ukiran kecil yang terbuat dari bahan seperti emas, perak, atau giok. Bentuknya pun bisa bunga, hewan, atau motif abstrak.
Hanya Digunakan Oleh Bangsawan
Aksesoris yang pertama kali muncul pada dinasti Han ini, telah menjadi penanda status sosial seseorang. Saking populernya dikalangan wanita bangsawan, tiap dinasti punya desain Bu Yao yang berbeda-beda, lho. Selain menandakan status sosial, dangling hairpin ini dibuat dengan menggunakan bahan berkualitas tinggi dan mahal. Sehingga hanya hanya wanita bangsawan atau anggota keluarga kerajaan lah yang mampu memilikinya.
Makna Simbolis
Dangling hairpin atau Bu Yao tidak hanya berfungsi sebagai penanda status sosial, akan tetapi aksesoris ini juga memiliki makna simbolis seperti keanggunan, kecantikan dan keberuntungan, tergantung dengan bentuk ornamen yang disematkan baik pada jepit utama maupun ornamen menggantungnya.
3. Jepit Rambut Bunga (Hua Zan)
Bentuk dan Pengguna
Aksesoris kepala selanjutnya ada Hua Zan atau jepit rambut bunga. Jepit rambut dari Tiongkok ini bentuknya ada yang lebih mirip tusuk konde dan ada juga yang punya dua kaki (mirip sumpit). Selain menggunakan bentuk bunga, Hua Zan juga dihiasi dengan batu permata atau ukiran-ukiran klasik yang mempercantik jepit rambut ini.
Jepit rambut bunga kerap digunakan oleh wanita dari berbagai kalangan mulai dari wanita biasa hingga wanita bangsawan. Jepit rambut ini bisa terbuat dari bahan yang sederhana seperti kayu atau tulang, hingga yang lebih mewah dengan bahan dasar emas, perak dan giok.
Makna Simbolis
Jepit rambut bunga (Hua Zan) memiliki makna simbolis yang berbeda-beda sesuai dengan jenis bunga yang digunakan. Seperti simbol keindahan, keanggunan feminin, kekayaan, atau power. Misalnya bunga peony melambangkan kekayaan dan kehormatan, bunga plum melambangkan kemurnian, dan lain sebagainya.
Penggunaan Headpiece Cina di Masa Kini
Meskipun penggunaannya tidak sepopuler atau semasif zaman dulu, aksesoris kepala atau headpiece ini masih sering digunakan dalam acara-acara tradisional atau pertunjukan budaya Tiongkok.
Selain itu, desain-desain klasik yang mewah dari Chinese headpiece juga masih sering dijadikan inspirasi untuk membuat aksesori modern. Terutama untuk pengantin wanita pada acara pernikahan adat Tiongkok.
Sama seperti di drama-drama Cina tema historical, Chinese headpiece (aksesoris kepala) ketika dipadukan dengan baju hanfu akan jadi dua kombo maut yang bakal bikin pemakainya makin terlihat cantik, anggun dan mempesona.
Kamu juga bisa lho membeli Chinese headpiece di online store buat dipakai pas ada acara penting. Ditambah lagi karena kamu juga udah tau arti simbolis dibalik 3 Chinese headpiece yang barusan dibahas, kamu bisa tuh memilih hiasan kepala sesuai dengan makna simbolis yang ingin kamu tunjukkan.***
Baca Juga: Bronte Bersaudari, Trio Penulis Legendaris dari Inggris yang Suka Mengeksplorasi Isu Sosial dan Feminisme – SuwitCreative (redaksiku.com)
Follow IG : Suwit Creative (@suwitcreative) ● Instagram Photos and Videos
[…] Juga: Headpiece Cina: Lebih dari Sekadar Hiasan Kepala. Para Penggemar Drama Cina Wajib Tahu 3 Headpiece C… – SuwitCreative […]