Pandawa Water World Tutup, Begini Tips Kelola Keuangan untuk Hindari Kebangkrutan Bisnis Pariwisata

Kondisi pandawa water world sebelum ditutup.

Suwit Creative – Pandawa Waterpark di Sukoharjo resmi menutup operasionalnya secara permanen, meninggalkan cerita tentang pentingnya pengelolaan keuangan yang baik dalam bisnis pariwisata.

Penutupan ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk penurunan jumlah pengunjung akibat pandemi COVID-19 dan meningkatnya biaya operasional yang tidak seimbang dengan pendapatan. Keuangan yang tidak dikelola dengan baik sering menjadi penyebab utama kebangkrutan bisnis. 

Dalam kasus Pandawa Waterpark, ketidakmampuan untuk menyesuaikan biaya operasional dengan pendapatan harian menyebabkan kerugian yang terus-menerus. Tanpa cadangan dana yang cukup dan strategi keuangan yang efektif, bisnis tidak mampu bertahan dalam kondisi ekonomi yang sulit.

Untuk menghindari kebangkrutan, bisnis pariwisata harus memperhatikan beberapa hal penting dalam pengelolaan keuangan. 

  1. Pertama, diversifikasi sumber pendapatan agar tidak hanya mengandalkan satu aliran pendapatan.
  2. Kedua, mengelola biaya operasional dengan efisien, termasuk pengendalian biaya tetap dan variabel.
  3. Ketiga, menyusun anggaran yang realistis dan memantau arus kas secara berkala.

Selain itu, memiliki cadangan dana darurat sangat penting untuk menghadapi situasi tak terduga seperti pandemi. Bisnis juga harus fleksibel dan mampu beradaptasi dengan perubahan pasar dan perilaku konsumen.

Pandawa Waterpark menjadi contoh nyata bagaimana pentingnya pengelolaan keuangan yang baik dalam menjaga kelangsungan bisnis. Dengan manajemen keuangan yang tepat, bisnis pariwisata dapat bertahan dan bahkan berkembang meskipun menghadapi tantangan besar.***

Bagikan Ke :

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *