Suwit Creative – Jika kamu gemar atau tertarik buat membaca novel dengan tema-tema sosial dan perjuangan, karya-karya dari penulis-penulis top Indonesia berikut ini adalah pilihan yang wajib buat masuk ke wishlist kamu!
Novel-novel berikut ini menyelami topik-topik terkait keresahan sosial dan perjuangan individu melawan berbagai batasan budaya dan politik. Karena tema-tema karya beliau begitu relate dengan pembaca atau situasi yang sedang dihadapi oleh para pembaca, maka tak heran bila buku-buku ini memiliki penggemarnya tersendiri.
Berikut ini beberapa rekomendasi novel bertema keresahan sosial dari penulis Indonrsia yang menonjolkan tema keresahan sosial dan perjuangan dengan perkembangan karakter dan plot yang matang. Baca sampai habis, ya!
“Bumi Manusia” oleh Pramoedya Ananta Toer (originally published in 1980)
“Bumi Manusia” berlatarkan akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, di masa penjajahan Belanda di Indonesia. Novel ini mengisahkan kehidupan Minke, seorang pemuda Jawa yang cerdas dan terpelajar, yang terjebak dalam ketidakadilan sistem kolonial. Minke berasal dari keluarga bangsawan Jawa dan mendapatkan pendidikan yang baik di sekolah kolonial, namun ia mengalami konflik internal dan sosial ketika menyadari ketidakadilan yang menimpa bangsanya.
Plot utama berfokus pada perjuangan Minke dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat pribumi di bawah pemerintahan kolonial Belanda. Cerita semakin rumit ketika Minke terlibat dalam hubungan romantis dengan seorang wanita Eropa, yang merupakan istri seorang pria Belanda. Hubungan mereka ini menyoroti ketidakadilan rasial dan sosial yang ada di masyarakat pada masa itu.
“Pulang” oleh Leila Chudori (2012)
“Pulang” mengisahkan perjalanan seorang jurnalis bernama Pramoedya Ananta Toer, yang baru saja kembali ke Indonesia setelah bertahun-tahun berada dalam pengasingan politik di luar negeri. Setelah lama tinggal di Eropa, Pramoedya kembali ke tanah airnya dan menghadapi berbagai tantangan, baik dalam hal sosial maupun politik. Novel ini mengeksplorasi proses adaptasi Pramoedya terhadap perubahan yang terjadi di Indonesia dan perjuangannya dalam menghadapi berbagai kesulitan serta ketidakpastian yang ada.
Novel ini menyajikan perspektif mendalam tentang perjuangan politik dan sosial yang dihadapi karakter utama, termasuk pengaruh pengasingan dan perubahan sosial yang terjadi selama absensinya.
Di dalam novel ini juga ada penggambaran proses kepulangan Pramoedya ke Indonesia dan bagaimana ia menyesuaikan diri dengan realitas baru di tanah airnya.
“Tarian Bumi” oleh Oka Rusmini (2000)
“Tarian Bumi” mengisahkan tentang kehidupan masyarakat Bali, dengan fokus pada sebuah keluarga yang hidup di tengah pergolakan sosial dan budaya, seperti kasta dan bagaimana masyarakat memandang sosok perempuan di sana.
Cerita ini berpusat pada tokoh utama, Ningsih, seorang wanita Bali yang berjuang untuk mempertahankan identitas budaya dan tradisinya di tengah modernisasi dan perubahan sosial yang cepat. Pemilihan setting dan topik yang cukup jarang dibahas menjadi poin menarik dari novel “Tarian Bumi”.
“Salah Asuhan” oleh Abdul Moeis (originally published in 1928)
“Salah Asuhan” menceritakan tentang kisah seorang pria bernama Hanafi yang jatuh cinta dengan wanita berkebangsaan Perancis hingga rela melepaskan atribut ke-Indonesiaannya dan bahkan mengganti namanya menjadi Christian Han. Dia melupakan kampung halamannya, melupakan seluruh identitas asli bawaan lahirnya bahkan mendurhakai ibu kandungnya sendiri. Yang menarik dari novel ini adalah banyaknya percampuran latar adat dan budaya yang dimasukkan, seperti Minangkabau, Jakarta, Solok dan Belanda.
“Laut Bercerita” oleh Leila Chudori (2017)
“Laut Bercerita” mengisahkan kehidupan seorang pria bernama Biru Laut, yang merupakan seorang aktivis politik dan juga seorang mahasiswa, bersama kawan-kawannya, Daniel Tumbuan, Sunu Dyantoro, Alex Perazon, mereka disergap dan dibawa ke sebuah tempat yang tak dikenal. Di tempat itu mereka mengalami penyiksaan demi penyiksaan yang dibungkus dengan istilah interogasi.
Novel ini mengingatkan pembaca akan peristiwa hilangnya 13 aktivis pada masa kerusuhan tahun 1998 yang terjadi di Indonesia. Saat itu banyak kekacauan yang terjadi, orang tua kehilangan anaknya, adik kehilangan kakaknya dan banyak keluarga yang menginginkan kejelasan keberadaan para aktivis ini.
Itulah beberapa novel bertema keresahan sosial dan perjuangan yang menawarkan berbagai pandangan yang mungkin akan mendobrak bingkai pemikiran pembaca. Membaca novel-novel ini tiak hanya memperkaya pemahaman tentang isu-isu sosial yang ada, tetapi juga menginspirasi kita untuk berpikir lebih dalam tentang perjuangan dan pengorbanan.***
Baca Juga: Rekomendasi Novel Fantasi Berlatar Belakang Budaya Asia. Ada yang dari Indonesia Juga, Lho! – SuwitCreative (redaksiku.com)
Follow IG : Suwit Creative (@suwitcreative) ● Instagram Photos and Videos