“Temu” Platform E-Commerce dari Tiongkok yang Katanya Berpotensi Mengancam UMKM Indonesia. Memang Ada Apa dengan Platform Ini?

Suwit Creative – Mungkin banyak yang belum pernah dengar tentang platform e-commerce bernama “Temu”. Temu pertama kali mencuat namanya setelah ia melakukan promosi berupa iklan di acara Super Bowl. Super Bowl adalah pertandingan puncak dari National Football League (NFL) di Amerika Serikat. Di acara ini bukan hanya menampilkan atlet football saja, tetapi ada juga penampilan artis dan juga iklan-iklan berbiaya fantastis yang tayang disini, seperti Temu.

Untuk memasang iklan disini Temu harus mengeluarkan biaya sebesar tujuh juta US dollar. Tapi strategi Temu ini berhasil menarik perhatian ribuan penonton, hingga pada akhrinya aplikasi Temu diunduh 250 juta orang setelah iklan yang viral di Super Bowl itu.

Model bisnis temu sendiri adalah F2C (Factory to Costumer). Karena skema ini, semua produk yang dijual di Temu bisa dibeli dengan harga yang sangat murah. Bahkan harganya bisa 70% lebih murah dari marketplace lain yang populer juga di Amerika yaitu Amazon.

Temu menargetkan orang-orang kalangan menengah dan menengah bawah di Amerika Serikat. Biaya hidup di Amerika Serikat itu sangatlah tinggi, makanya ketika Temu masuk kesana dan membawa angin segar lewat produknya yang murah, e-commerce ini jadi sangat populer. Temu sendiri juga punya sebuah slogan yaitu, “Shop Like a Billionaire”, dari slogan ini Temu ingin memberi kesan bahwa semua orang bisa berbelanja seperti konglomerat kalau belanjanya di Temu.

Disinilah letak bahanya untuk UMKM lokal Indonesia apabila Temu betulan melebarkan sayapnya ke negara-negara Asia Tenggara. Temu berani menawarkan harga yang sangat rendah, diskon besar dan promo yang rutin sekali dilakukan. Siapa yang tidak tergiur?

Lalu bisa dilihat juga bahwa data penduduk Indonesia yang berada di kelas menengah dan menengah bawah sangatlah besar. Tentu fakta ini membuat Indonesia jadi sasaran empuk ekspansi Temu selanjutnya. Makanya, dari kasus ini UMKM bisa belajar untuk tidak hanya berfokus pada perang harga tetapi juga bagaimana produk UMKM yang ditawarkan punya value lebih dan bisa menyelesaikan masalah target market. Promosi juga menjadi bagian penting untuk menarik calon pelanggan dan apabila waktu dan tenaga tidak memungkinkan, delegasikan lah urusan promosi marketing ini pada agensi seperti Suwit Creative misalnya.***

Bagikan Ke :

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *